OBESITAS
1. Pengertian Obesitas
Obesitas
adalah suatu kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan yang sangat
gemuk dan mengandung banyak lemak pada tubuhnya. Obesitas terjadi karena asupan
kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori
yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat
badan hingga mengalami obesitas. Penumpukkan lemak yang tidak normal atau
berlebihan di dalam tubuh jika dibiarkan terus menerus dapat memengaruhi
kesehatan penderitanya. Kondisi ini tentunya tidak hanya berdampak pada
penampilan fisik penderitanya, tetapi juga dapat meningkatkan risiko dalam
kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Selain
itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti stres dan
depresi.
2. Penyebab Obesitas
Pada saat hamil, wanita akan membutuhkan banyak
asupan nutrisi dari makanan. Namun tidak sedikit pula dari mereka yang
mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badannya kembali setelah melahirkan.
d. Kurang Tidur
Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat
berisiko dua kali lipat untuk mengalami obesitas. Kurang tidur dapat
menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan
hormonal. Jika seseorang tidak cukup tidur, tubuhnya akan menghasilkan Ghrelin
(hormon yang merangsang nafsu makan) dan akan memproduksi lebih sedikit Leptin
(hormon yang menekan nafsu makan).
Kebanyakan
orang yang mengidap penyakit diabetes tipe 2 adalah orang yang memiliki
kelebihan berat badan atau obesitas. Risiko penyakit ini dapat dikurangi dengan
cara melakukan penurunan berat badan dengan cara diet yang seimbang, tidur yang
cukup, dan rajin berolahraga. Penderita diabetes ini akan sangat terbantu jika
lebih sering melakukan aktivitas fisik, karena kegiatan itu dapat membantu
tubuh mengontrol level gula darah dalam tubuh.
b. Diet Secara Sehat
Panduan Diet Sehat dapat dilihat di link ini ya gann
1. Sesak napas
Orang yang menderita obesitas akan merasa sulit bergerak. Lemak di sekitar
leher dan dada dapat menyebabkan napas menjadi pendek. Oleh karena itu, orang
yang obesitas akan sulit untuk bernapas karena lemak yang menumpuk dapat
membuat udara sulit mengalir keluar masuk paru-paru.
2. Mulas
Sering mengalami serangan keasaman merupakan ciri lain dari obesitas atau berat badan yang berlebih. Lemak yang berlebih dapat menimbulkan tekanan yang berlebih pada sistem pencernaan dan menyebabkan isi perut terdorong ke arah kerongkongan. Hal ini memicu refluks asam dan dapat menyebabkan orang tersebut menghadapi ketidaknyamanan seperti mulas, perut kembung, nyeri di antara tulang dada dan daerah tenggorokan, dan masalah serupa lainnya.
3. Masalah kulit
Obesitas dapat menyebabkan masalah kulit karena beberapa faktor. Perubahan hormon dapat mengakibatkan daerah pada leher atau lipatan tubuh menghitam dan timbul tekstur seperti beludru. Serta, peregangan kulit bisa menyebakan stretch mark. Kelembaban dalam lipatan tubuh juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur yang mengakibatkan ruam kulit serta berbagai infeksi. Kapalan di kaki juga dapat timbul akibat kelebihan berat badan.
4. Menstruasi tidak teratur
Salah satu penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur adalah perubahan signifikan pada berat badan. Obesitas dapat memengaruhi siklus reproduksi wanita. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko seorang wanita menjadi jarang atau tidak datang bulan sama sekali serta tidak ada masa ovulasi atau justru periode menstruasi yang panjang. Hal tersebut disebabkan oleh lemak ekstra yang dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.
5. Sakit lutut
Pada penderita obesitas, berat badan memberikan tekanan ekstra sehingga dapat membuat lutut dan pergelangan kaki bekerja lebih keras. Akibatnya, sendi dan otot di kaki serta punggung bagian bawah dapat menjadi kaku dan sakit. Keadaan ini juga bisa mempengaruhi postur tubuh dalam jangka panjang.
6. Mendengkur
Pada saat sedang tidur, orang yang menderita obesitas biasanya akan mendengkur atau ngorok. Mendengkur atau ngorok disebabkan oleh getaran jaringan lunak di tenggorokan dan leher pada saat sedang menghirup napas. Orang dengan lingkar leher lebih dari 43 cm biasanya lebih sering mendengkur.
7. Nyeri punggung
Nyeri punggung merupakan salah satu tanda pertama obesitas. Struktur kerangka manusia hanya dapat menopang beban dengan berat tertentu. Ketika punggung mengalami tekanan yang lebih besar, maka akan terasa nyeri punggung.
8. Varises
Salah satu faktor utama seseorang dapat terkena varises adalah obesitas. Varises dapat timbul karena pembuluh darah melebar yang disebabkan oleh melemahnya dinding pembuluh darah. Varises bisa muncul seperti kumpulan pembuluh darah biru atau ungu yang kadang dikelilingi kapiler merah tipis yang dikenal dengan spider veins. Jika seseorang sudah terkena varises, maka dia harus segera untuk menurunkan berat badannya.
9. Tekanan darah tinggi
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Orang yang menderita obesitas berisiko 2 kali lipat mengalami hipertensi. Hipertensi juga dipengaruhi oleh kenaikan berat badan. Semakin banyak kenaikan berat badan seseorang, semakin tinggi juga risikonya untuk terkena hipertensi. Peningkatan kasus obesitas yang dibarengi hipertensi dikhawatirkan bisa mengakibatkan diabetes dan penyakit ginjal kronis.
10. Sulit Berjalan
Karena bobot tubuh yang semakin berat, seseorang yang menderita obesitas
biasanya akan sulit untuk berjalan. Bagian paha dan selangkangan yang telah
tertimbun lemak akan tergesek satu sama lain ketika berjalan. Oleh karena hal
tersebut, area kulit di sekitar paha dan selangkangan dapat berisiko untuk mengalami
luka. Akibatnya, cara berjalan juga harus disesuaikan agar dapat berjalan lebih
leluasa, yakni dengan membuat kedua kaki jadi lebih terbuka ketika berjalan.
No comments:
Post a Comment